Brave, Putri Raja yang Tidak Biasa

Diposting oleh Unknown

Pixar akhirnya muncul lagi dengan film terbaru Brave, setelah tiga tahun lalu mennghadirkan Up. Pixar memang selalu menghadirkan berbagai karakter unik dalam setiap produksinya, mulai mobil yang bisa bicara (Cars), robot pembersih bumi (Wall-E), hingga tikus juru masak (Ratatouille).

 pgmcdn.net


Brave sendiri menggambarkan tokoh rekaan seorang perempuan - pertama kalinya bagi Pixar - yakni Merida, putri Raja Fergus (Billy Connoly) dan Ratu Elinor (Emma Thompson).

Jangan bayangkan Merida menjadi putri yang lemah lembut seperti Snow White atau Cinderella, atau juga Barbie. Putri raja yang satu ini justru tomboi dan pemberani. Hal ini mungkin saja terjadi karena Merida dibesarkan dalam keluarga yang tidak biasa.

Saat sang ibu mengasuh dengan kelembutan dan sisi feminim yang kental, sang ayah justru memberi kado ulang tahun sebuah busur panah. Terbukti bila Raja Fergus ingin anak gadisnya tumbuh lebih "liar" dan tangguh.

Merida tumbuh bersama tiga adik laki-lakinya, The  Triplets (Harris, Hubert, Hamish) - semua 4 bersaudara ini berambut merah -  yang kerap berlaku jahil dan liar. Puncaknya saat sang ibu ingin menikahkan Merida dengan salah satu putra pemenang sayembara, ia malah kabur dari kerajaan.

Merida lantas bertemu dengan seorang penyihir. Ia memohon mantra agar ibunya bisa lebih lunak kepadanya. Ternyata, mantra tersebut malah berakibat buruk pada Merida, dan ia harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya.

Selanjutnya, ya tonton sendiri...



Film teranyar Pixar ini tampaknya tidak sebanding dengan film-film pendahulunya, tak ada dialog-dialog dahsyat yang bisa membuat kita terinspirasi untuk memakainya sebagai slogan, tak seperti yang pernah dihadirkan Pixar pada Rattatouille, atau Up.

Lantaran itulah, kita akan lebih terhibur dengan unsur petualangan dan aksi yang kental, plus unsur humor nan kental sebagai penghibur hingga akhir cerita.

Brave masih layak ditonton buat kamu selama menikmati masa liburan sekolah. Setidaknya kita bisa berkaca, bahwa jodoh memang seharusnya tidak ditentukan orang tua layaknya jaman Siti Nurbaya dulu.